Polisi sebut perusakan makam bukan SARA dan Isu Toleransi, TAPI



Kasus perusakan makam di magelang kini menyita perhatian publik, di tengah panasnya isu SARA sepanjang 2018 hingga saat ini, kini isu tersebut disebut sebut sebagai tolak ukur darurat toleransi di Indonesia, terutama setelah adanya isu pemotongan salib di makam yang berada DIY, yang membuat masyarakat seolah alergi terhadap makam non-muslim. namun, apakah benar perusakan makam dimagelang merupakan SARA dan Toleransi?

Melalui Merdeka.com, polisi mengungkapkan bahwa perusakan sejumlah makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo bukan masalah sentimen dengan agama atau SARA. Bahkan polisi masih mengejar pelaku pengrusakan makam tersebut.

"Jadi bukan hanya makam kristiani saja yang dirusak. Makam muslim juga jadi korban pengrusakan. Dari 12 makam yang dirusak terdapat 11 makam kristiani, dan 1 makam muslim," kata Kapolres Kota Magelang AKBP Kristanto Yoga Darmawan saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (3/1).
Dia menyebut dari hasil pemeriksaan di lokasi, masih kesulitan mencari ahli waris yang dimungkinkan untuk di mintai keterangan.

"Kita masih kerepotan cari ahli waris sebab makam yang diduga dirusak itu mayoritas makam sudah tua. Maka dari itu, meminta untuk tidak terpancing isu SARA," jelasnya.
Terkait apakah nisan makam itu dirusak, langkah selanjutnya akan merenovasi makam yang telah rusak dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Kita sudah periksa saksi terkait laporan adanya pengrusakan makam yakni pelapor, petugas penjaga," ujar Kristanto.

Di samping itu, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh petugas kepolisian juga tidak mengarah sedikit pun.

"Jadi silakan menyimpulkan, yang pasti tindakan itu sudah masuk kriminal. Pelaku bisa dijerat pasal 406 tentang perusakan," tutupnya.

Jadi menurutmu, apakah perusakan tersebut haruslah isu SARA dan Toleransi? ataukah ada orang yang sedang memainkan bola panas untuk mengadu domba masyarakat ditengah panasnya isu SARA dan toleransi selama beberapa tahun terakhir? silahkan tulis opini mu dibawah.

Baca sumbernya

Komentar