Keren! Ini Kata Mata Najwa Soal Persaingan Jokowi-Prabowo, Nyindir Si Itu Ya?

Acara talkshow Mata Najwa yang digawangi Najwa Shihab selama ini dikenal sebagai acara bincang-bincang cerdas dan tajam serta bermanfaat. Topik-topik yang dibawakan selalu menarik dan sering menyinggung isu yang sedang ramai dibicarakan, baik dari bidang sosial, hiburan, olahraga, dan tentu saja politik.

Menjelang pelaksanaan pemilihan presiden yang akan berlangsung tahun depan, tentu saja Mata Najwa pun tidak luput mengangkat persiapan menuju event tersebut. Apalagi saat ini persaingan sedang panas-panasnya setelah kedua calon presiden yang akan maju pada pilpres tersebut telah menyatakan secara resmi calon wakil presiden yang akan digandengnya.


tribunnews.com
Kubu petahana Joko Widodo menetapkan Ketua MUI Ma'ruf Amin, sedangkan Prabowo Subianto akan bersanding dengan wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Maka beberapa hari lalu acara Mata Najwa pun mengangkat topik tersebut dengan menghadirkan beberapa orang politikus sebagai narasumber dari masing-masing kubu. Perbincangan berlangsung santai pada awalnya, namun lama-kelamaan menjadi semakin panas dan sengit.

Kedua kubu berusaha menonjolkan keunggulan pihaknya masing-masing, bahkan tak jarang saling menyerang kelemahan kubu lawan. Tak heran, perdebatan pun berlangsung sengit hingga akhir.

Di akhir acara, Najwa Shihab menyampaikan konklusinya terkait persaingan panas kedua kubu dalam bentuk Catatan Najwa yang selama ini selalu menjadi ciri khas acara tersebut. Dalam kesimpulannya itu, Najwa memberikan pesan bahwa pihak yang nantinya terpilih sebaagai presiden dan wakil presiden Indonesia seharusnya bukan orang sembarangan.

Berikut isi Catatan Najwa tersebut selengkapnya.



#CatatanNajwa episode Kejutan 2019.

Karena syarat pencalonan yang relatif berat,

kandidat capres-cawapres menjadi begitu ketat.

Tak banyak kemungkinan kandidat yang akan maju,

maksimal hanya tiga pasang saja yang melaju.

Jangan heran tarik ulur terus menerus terjadi,

belum ada satu pun pasangan yang telah resmi.

Masing-masing kubu saling intip dan saling kunci,

sembari terus beraksi tawar menawar posisi.

Entah apa yang dibicarakan dalam lobi,

hanya segelintir elite yang ikut negosiasi.

Rasanya sekarang sulit bicara yang serba ideal,

karena menang kalah memang rumus politik elektoral.

Publik hanya berharap yang terbaiklah yang dimajukan,

bukan cuma elektabilitas dan bagi-bagi jabatan.

Karena kandidat seharusnya bukan hasil dagang eceran,

pemimpin bukanlah tahu bulat yang digoreng dadakan.



Isi Catatan Najwa tersebut tentu sangatlah tepat, mengingat untuk mengemban tanggung jawab memimpin negara sebesar Indonesia tentu butuh kemampuan yang mumpuni, dan tidak mungkin dilakukan oleh orang yang belum teruji track record-nya sebagai pemimpin yang baik.


youtube.com/Najwa Shihab
Bagaimana menurut pendapat Anda? Silakan tuliskan di kolom komentar dan jangan lupa tekan tombol ikuti untuk membaca artikel-artikel menarik lain dari Kopi Pagi.

sumber

Komentar