Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo menyayangkan serangan personal yang dilakukan Capres petahana nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) pada capres sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait penguasaan lahan di Kalimantan dan Aceh. Padahal, kata Edhy, uang yang dihasilkan dari pengelolaan lahan itu pernah digunakan Jokowi untuk biaya kampanye Pilgub DKI 2012 lalu.
"Dan yang perlu diketahui bersama, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Pak Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar," kata Edhy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/2).
Edhy menjelaskan bahwa lahan yang digunakan oleh Mantan Danjen Kopassus itu adalah milik negara dan bisa diambil alih kapan saja. Prabowo, lanjutnya, mengelola lahan tersebut semata-mata hanya untuk melindungi lahan Indonesia agar tidak dikuasai asing.
"Pak Prabowo rela pasang badan mengelola lahan dengan segala keterbatasan, karena beliau tak ingin lahan luas tersebut dikelola oleh pihak asing. Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla, sangat mengerti sejarah pengorbanan Pak Prabowo ini," ungkapnya.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini mengatakan penyerangan personal ini bukanlah pertama kalinya. Pada debat pertama Jokowi juga menyerang Prabowo dengan isu pencalegan eks narapidana korupsi yang dicalonkan oleh Gerindra.
Karena itu, Edhy menyayangkan sikap yang ditunjukkan oleh Jokowi. Menurutnya Mantan Gubernur DKI Jakarta itu seolah-olah lupa bahwa Partai Gerindra pernah ikut andil membesarkan nama Joko Widodo.
"Beliau seperti lupa dengan sejarah bahwa Pak Prabowo dan Partai Gerindra adalah bagian yang pernah membesarkan namanya hingga bisa besar seperti sekarang ini. Kami tak menyangka Pak Jokowi bisa sampai hati menyerang sisi pribadi," ucapnya.
Diketahui, pada debat antar capres 17 Februari lalu Jokowi menyerang Prabowo yang memiliki ratusan hektar lahan di Kalimantan dan Aceh. Kala itu memang tema debat capres adalah infrastruktur, pangan, lingkungan hidup, energi dan sumber daya alam.
sumber
"Dan yang perlu diketahui bersama, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Pak Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar," kata Edhy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/2).
Edhy menjelaskan bahwa lahan yang digunakan oleh Mantan Danjen Kopassus itu adalah milik negara dan bisa diambil alih kapan saja. Prabowo, lanjutnya, mengelola lahan tersebut semata-mata hanya untuk melindungi lahan Indonesia agar tidak dikuasai asing.
"Pak Prabowo rela pasang badan mengelola lahan dengan segala keterbatasan, karena beliau tak ingin lahan luas tersebut dikelola oleh pihak asing. Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla, sangat mengerti sejarah pengorbanan Pak Prabowo ini," ungkapnya.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini mengatakan penyerangan personal ini bukanlah pertama kalinya. Pada debat pertama Jokowi juga menyerang Prabowo dengan isu pencalegan eks narapidana korupsi yang dicalonkan oleh Gerindra.
Karena itu, Edhy menyayangkan sikap yang ditunjukkan oleh Jokowi. Menurutnya Mantan Gubernur DKI Jakarta itu seolah-olah lupa bahwa Partai Gerindra pernah ikut andil membesarkan nama Joko Widodo.
"Beliau seperti lupa dengan sejarah bahwa Pak Prabowo dan Partai Gerindra adalah bagian yang pernah membesarkan namanya hingga bisa besar seperti sekarang ini. Kami tak menyangka Pak Jokowi bisa sampai hati menyerang sisi pribadi," ucapnya.
Diketahui, pada debat antar capres 17 Februari lalu Jokowi menyerang Prabowo yang memiliki ratusan hektar lahan di Kalimantan dan Aceh. Kala itu memang tema debat capres adalah infrastruktur, pangan, lingkungan hidup, energi dan sumber daya alam.
sumber
Komentar
Posting Komentar