Calon presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto memang memiliki riwayat hidup luar biasa. Semenjak kecil hingga remaja beliau harus hidup di pengasingan dari Singapura, Hongkong Malaysia, hingga Swiss dan London.
Kemudian karena pergolakan politij dan runtuhnya orde baru pada 1998, Prabowo kembali harus mengungsi daan hidup menghilang sementara . Kali ini ke Yordania.
Berikut 4 fakta tentang kehidupan Prabowo selama di Yordania:
1. Lari ke Yordania karena situasi Jakarta kacau
Pascakerusuhan Mei 1998, Mantan Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto terpaksa harus meninggalkan Indonesia untuk tinggal di Yordania.
Hal ini disebabka suasana politik di Jakarta sedang kacau dan Prabowo dituduh bertanggung jawab atas kerusuhan Mei 98.
Karena itu Prabowo pun lari dan megungsi ke Yordania agar aman untuk sementara. Prabowo sempat ingin kembali ke Indonesia di akhir tahun yang sama, namun atas larangan para koleganya, keinginan itu dibatalkan.
2.Hidup Sederhana di Apartemen
Tidak seperti di Indonesia dimana Prabowo yang selama ini sebagai menantu Pak Harto Prabowo terbiasa hidup mewah, di Yordania Prabowo harus hidup sederhana dan tinggal di apartemen.
Selama tinggal di Amman, Prabowo hidup sederhana dan tidak punya mobil atau pengawal. Kemana-mana Prabowo pergi dengan taksi.
Prabowo bahkan punya sopir taksi langganan yang bernama Muhammad. "Prabowo di Amman belajar bisnis, belajar bahasa Arab, dan dihargai oleh pangeran-pangeran Arab," demikian tulisan Fadli Zon seperti dikutip merdeka,com
3.Untung Ada Luhut
Luhut atau LBP kini berada di kubu Jokowi dan bersebrangan dengan Prabowo. Namun Prabowo tidak boleh melupakan jasa LBP.
Selama mengungsi di Yordania, atas jasa Luhut lah paspor Prabowo bisa diperpanjang. Kalu tidak Prabowo bisa kehilangan paspor seperti yang terjadi dengan para diaspora Indonesia semasa orde baru.
Siapa sangka LBP ternyata mantan atasan Prabowo loh.
4.Teman akrab Raja Abdullah
Salah satu hal yang memudahkan Prabowo selama di Yordania adalah karena Prabowo merupakan teman akrab Raja Abdullah yang waktu itu masih berstatus pangeran.
Sebagai pangeran, tentu saja Abdullah banyak membantu Prabowo selama mengungsi di Yordania.
Bayangkan kalau Prabowo harus mengungsi ke negara lain dimana beliau tidak punya teman?
Demikian 4 fakta mengagumkan yang dialami Prabowo selama mengungsi ke Yordania.
Setelah politik berubah, beliau pun kembali ke Indonesia dan kemudian mencalonkan diri menjadi presiden pada 2009 bersama Megawati. Sayang kalah dari SBY.
sumber
Kemudian karena pergolakan politij dan runtuhnya orde baru pada 1998, Prabowo kembali harus mengungsi daan hidup menghilang sementara . Kali ini ke Yordania.
Berikut 4 fakta tentang kehidupan Prabowo selama di Yordania:
1. Lari ke Yordania karena situasi Jakarta kacau
Pascakerusuhan Mei 1998, Mantan Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto terpaksa harus meninggalkan Indonesia untuk tinggal di Yordania.
Hal ini disebabka suasana politik di Jakarta sedang kacau dan Prabowo dituduh bertanggung jawab atas kerusuhan Mei 98.
Karena itu Prabowo pun lari dan megungsi ke Yordania agar aman untuk sementara. Prabowo sempat ingin kembali ke Indonesia di akhir tahun yang sama, namun atas larangan para koleganya, keinginan itu dibatalkan.
2.Hidup Sederhana di Apartemen
Tidak seperti di Indonesia dimana Prabowo yang selama ini sebagai menantu Pak Harto Prabowo terbiasa hidup mewah, di Yordania Prabowo harus hidup sederhana dan tinggal di apartemen.
Selama tinggal di Amman, Prabowo hidup sederhana dan tidak punya mobil atau pengawal. Kemana-mana Prabowo pergi dengan taksi.
Prabowo bahkan punya sopir taksi langganan yang bernama Muhammad. "Prabowo di Amman belajar bisnis, belajar bahasa Arab, dan dihargai oleh pangeran-pangeran Arab," demikian tulisan Fadli Zon seperti dikutip merdeka,com
3.Untung Ada Luhut
Luhut atau LBP kini berada di kubu Jokowi dan bersebrangan dengan Prabowo. Namun Prabowo tidak boleh melupakan jasa LBP.
Selama mengungsi di Yordania, atas jasa Luhut lah paspor Prabowo bisa diperpanjang. Kalu tidak Prabowo bisa kehilangan paspor seperti yang terjadi dengan para diaspora Indonesia semasa orde baru.
Siapa sangka LBP ternyata mantan atasan Prabowo loh.
4.Teman akrab Raja Abdullah
Salah satu hal yang memudahkan Prabowo selama di Yordania adalah karena Prabowo merupakan teman akrab Raja Abdullah yang waktu itu masih berstatus pangeran.
Sebagai pangeran, tentu saja Abdullah banyak membantu Prabowo selama mengungsi di Yordania.
Bayangkan kalau Prabowo harus mengungsi ke negara lain dimana beliau tidak punya teman?
Demikian 4 fakta mengagumkan yang dialami Prabowo selama mengungsi ke Yordania.
Setelah politik berubah, beliau pun kembali ke Indonesia dan kemudian mencalonkan diri menjadi presiden pada 2009 bersama Megawati. Sayang kalah dari SBY.
sumber
Komentar
Posting Komentar