Seorang netizen di twitter menanyakan kepada Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD perihal Jokowi yang memecatRizal Ramli dan Sudirman Said dari kabinet di masa kepemimpinan presiden Jokowi.
Netizen bernama Idris Mohammad dengan nama akun @Idris10111979 menanyakan perihal Jokowi yang memilih memecatRizal Ramli dan Sudirman Said dari kabinetJokowi kepada Mahfud MD di twitter.
Ia pun meyakini bahwa Rizal Ramli dan Sudirman Said adalah orang yang baik, bersih, tegas, dan jujur, namun heran mengapa Jokowimemecat keduanya itu.
"@mohmahfudmd mohon izin prof, saya yakin prof Mahfud MD tahu bahwa Rizal Ramli dan Sudirman Said orang baik, tegas, jujur dan bersih, kenapa mereka bisa dipecat Jokowi, apakah karena mereka tidak bisa di kendalikan karena lebih berpihak kepada rakyat kecil,"tulis pemilik akun twitter dengan nama @Idris10111979.
Rupanya, cuitan netizen soal pemecatanRizal Ramli dan Sudirman Said oleh Jokowi itu ditanggapi oleh Mahfud MD di twitter.
Pada cuitan balasan dari Mahfud MD di twitter, eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyebut bahwa ia tak tahu mengenai pemecatanRizal Ramli dan Sudirman Said itu.
Hanya saja, kata Mahfud MD, dari hal itu bisa dipelajari kalau orang baik pun bisa saling bertentangan dan saling ribut.
"Sy tak tahu kalau alasan pemecatannya. Itu hak prerogatif Presiden. Tp yg bs disimpulkan dari pernyataan/pertanyaan Anda: Orang yg sama2 baik pun bisa bertentangan dan saling ribut. Mengapa? Krn tak ada kebenaran mutlak. Tinggallah, yg peting pengambil kebijakan bertanggungjawab,"tulis Mahfud MD, membalas cuitan pemilik akun twitter @Idris10111979.
Sementara itu, Rizal Ramli sendiri sempat mengaku berterima kasih pasca dipecat dari kabinet Jokowi.
Hal itu, Rizal Ramli sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Senin (16/4/2018) lalu.
Rizal Ramli
Rizal Ramli mengucapkan terima kasih lantaran sudah dipecat oleh Jokowi sebagai Menko Bidang Kemaritiman.
Rizal Ramli mengaku setelah dipecat Jokowi, dirinya bisa mempersiapkan diri untuk mengubah Indonesia.
"@RamliRizal: RR : “Tks Mas Jokowi telah memecat saya sebagai Menko (bidang kemaritiman-red), sehingga bisa mempersiapkan diri utk mengubah Indonesia lebih baik," tulis Rizal Ramli di akun twitter miliknya.
Postingan Rizal Ramli tersebut kemudian mendapat beragam komentar dari warganet.
• Hobi Desak Copot Menteri: Pernah Dipecat Jadi Dendam
@SyukurAyub: Bkn krn om @RamliRizal nakal, tp krn the real president klojotan dg jurus rajawali kepret itu maka pak Jokowi manut saja dg perintah real presiden itu ..
insyaAllah om RR nanti hrs ikut perbaiki kehancuran akibat rezim skrg ini
#2019GantiPresiden
#2019GantiPresiden
@FatonahLilis: Yg di pecat di rezim ini justru orang "yg punya otak brilian.
Diketahui, Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman diberhentikan dari jabatannya oleh presiden Jokowi.
Saat itu, Rizal Ramli baru 11 bulan menjabat (12 Agustus 2015 - 27 Juli 2016).
Pemberhentian itu dilakukan oleh Jokowi dalamresufflekabinet jilid I.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi.
Jabatan tersebut kemudian digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada Jumat (6/4/2018) Rizal Ramli melalui akun twitternya mengungkapkan jika pemecatannya disebabkan adanya konflik kepentingan.
Ia menyebut jika dirinya legowo terhadap pencopotan tersebut, lantaran tak pernah meminta jabatan itu kepada pemerintah.
Bernasib Sama
Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, saat menjadi pembicara dalam diskusi Perspektif Indonesia di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).
Sosok Sudirman Said yang kini menjadi Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019, sejatinya sudah dipercaya Jokowi untuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sejak awal pemerintahan.
Pria bernama lengkap Sudirman Said itu dicopot bersamaan dengan Anies Baswedan (kini menjadi Gubernur DKI Jakarta), yakni pada momen perombakan kabinet jilid II.
Pada penghujung 2015 lalu, Sudirman Said sempat menjadi sorotan karena melaporkan Setya Novanto, Ketua DPR saat itu, kepada Mahkamah Kehormatan Dewan.
Saat itu, Sudirman Said melaporkan Setya Novanto atas dugaan mencatut nama Jokowi-JK untuk meminta saham dari PT Freeport Indonesia.
• Bakal Menyerang Pakai Isu HAM di Debat Pilpres 2019: Akan Saya Jawab
Kala itu, Sudirman Said turut menyerahkan bukti rekaman percakapan Novanto bersama pengusaha minyak Riza Chalid saat berbincang dengan presiden direktur PT Freeport Indonesia saat itu, Maroef Sjamsoeddin.
Rekaman yang diduga berisi percakapan permintaan saham itu diambil Maroef secara diam-diam.
Akibat laporan yang dikenal dengan kasus "Papa Minta Saham" itu, Setya Novanto akhirnya harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR.
Meski begitu, karier politik Novanto tetap moncer dan terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar pada Mei 2016.
Kala itu, Setya Novanto langsung mendeklarasikan dukungan Golkar untuk Jokowi baik di pemerintahan saat ini ataupun untuk Pilpres 2019.
Dua bulan setelah deklarasi itu, Jokowi pun mencopot Sudirman Said.
baca sumber
Netizen bernama Idris Mohammad dengan nama akun @Idris10111979 menanyakan perihal Jokowi yang memilih memecatRizal Ramli dan Sudirman Said dari kabinetJokowi kepada Mahfud MD di twitter.
Ia pun meyakini bahwa Rizal Ramli dan Sudirman Said adalah orang yang baik, bersih, tegas, dan jujur, namun heran mengapa Jokowimemecat keduanya itu.
"@mohmahfudmd mohon izin prof, saya yakin prof Mahfud MD tahu bahwa Rizal Ramli dan Sudirman Said orang baik, tegas, jujur dan bersih, kenapa mereka bisa dipecat Jokowi, apakah karena mereka tidak bisa di kendalikan karena lebih berpihak kepada rakyat kecil,"tulis pemilik akun twitter dengan nama @Idris10111979.
Rupanya, cuitan netizen soal pemecatanRizal Ramli dan Sudirman Said oleh Jokowi itu ditanggapi oleh Mahfud MD di twitter.
Pada cuitan balasan dari Mahfud MD di twitter, eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyebut bahwa ia tak tahu mengenai pemecatanRizal Ramli dan Sudirman Said itu.
Hanya saja, kata Mahfud MD, dari hal itu bisa dipelajari kalau orang baik pun bisa saling bertentangan dan saling ribut.
"Sy tak tahu kalau alasan pemecatannya. Itu hak prerogatif Presiden. Tp yg bs disimpulkan dari pernyataan/pertanyaan Anda: Orang yg sama2 baik pun bisa bertentangan dan saling ribut. Mengapa? Krn tak ada kebenaran mutlak. Tinggallah, yg peting pengambil kebijakan bertanggungjawab,"tulis Mahfud MD, membalas cuitan pemilik akun twitter @Idris10111979.
Sementara itu, Rizal Ramli sendiri sempat mengaku berterima kasih pasca dipecat dari kabinet Jokowi.
Hal itu, Rizal Ramli sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Senin (16/4/2018) lalu.
Rizal Ramli
Rizal Ramli mengucapkan terima kasih lantaran sudah dipecat oleh Jokowi sebagai Menko Bidang Kemaritiman.
Rizal Ramli mengaku setelah dipecat Jokowi, dirinya bisa mempersiapkan diri untuk mengubah Indonesia.
"@RamliRizal: RR : “Tks Mas Jokowi telah memecat saya sebagai Menko (bidang kemaritiman-red), sehingga bisa mempersiapkan diri utk mengubah Indonesia lebih baik," tulis Rizal Ramli di akun twitter miliknya.
Postingan Rizal Ramli tersebut kemudian mendapat beragam komentar dari warganet.
• Hobi Desak Copot Menteri: Pernah Dipecat Jadi Dendam
@SyukurAyub: Bkn krn om @RamliRizal nakal, tp krn the real president klojotan dg jurus rajawali kepret itu maka pak Jokowi manut saja dg perintah real presiden itu ..
insyaAllah om RR nanti hrs ikut perbaiki kehancuran akibat rezim skrg ini
#2019GantiPresiden
#2019GantiPresiden
@FatonahLilis: Yg di pecat di rezim ini justru orang "yg punya otak brilian.
Diketahui, Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman diberhentikan dari jabatannya oleh presiden Jokowi.
Saat itu, Rizal Ramli baru 11 bulan menjabat (12 Agustus 2015 - 27 Juli 2016).
Pemberhentian itu dilakukan oleh Jokowi dalamresufflekabinet jilid I.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi.
Jabatan tersebut kemudian digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada Jumat (6/4/2018) Rizal Ramli melalui akun twitternya mengungkapkan jika pemecatannya disebabkan adanya konflik kepentingan.
Ia menyebut jika dirinya legowo terhadap pencopotan tersebut, lantaran tak pernah meminta jabatan itu kepada pemerintah.
Bernasib Sama
Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sudirman Said, saat menjadi pembicara dalam diskusi Perspektif Indonesia di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12/2018).
Sosok Sudirman Said yang kini menjadi Direktur Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019, sejatinya sudah dipercaya Jokowi untuk menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sejak awal pemerintahan.
Pria bernama lengkap Sudirman Said itu dicopot bersamaan dengan Anies Baswedan (kini menjadi Gubernur DKI Jakarta), yakni pada momen perombakan kabinet jilid II.
Pada penghujung 2015 lalu, Sudirman Said sempat menjadi sorotan karena melaporkan Setya Novanto, Ketua DPR saat itu, kepada Mahkamah Kehormatan Dewan.
Saat itu, Sudirman Said melaporkan Setya Novanto atas dugaan mencatut nama Jokowi-JK untuk meminta saham dari PT Freeport Indonesia.
• Bakal Menyerang Pakai Isu HAM di Debat Pilpres 2019: Akan Saya Jawab
Kala itu, Sudirman Said turut menyerahkan bukti rekaman percakapan Novanto bersama pengusaha minyak Riza Chalid saat berbincang dengan presiden direktur PT Freeport Indonesia saat itu, Maroef Sjamsoeddin.
Rekaman yang diduga berisi percakapan permintaan saham itu diambil Maroef secara diam-diam.
Akibat laporan yang dikenal dengan kasus "Papa Minta Saham" itu, Setya Novanto akhirnya harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR.
Meski begitu, karier politik Novanto tetap moncer dan terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar pada Mei 2016.
Kala itu, Setya Novanto langsung mendeklarasikan dukungan Golkar untuk Jokowi baik di pemerintahan saat ini ataupun untuk Pilpres 2019.
Dua bulan setelah deklarasi itu, Jokowi pun mencopot Sudirman Said.
baca sumber
Komentar
Posting Komentar