Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya meminta pemerintah menghentikan impor. Permintaan Prabowo ditolak mentah-mentah.
“Saudara-saudara saya pernah datang ke Kantor Menko Ekuin, saya nggak sebut Menko-nya siapa, nggakenak. Saya ketemu seorang teknokrat, seorang doktor ahli ekonomi, saya datang sebagai Ketua Umum HKTI, saya imbau pemerintah jangan buka keran impor,” tutur dalam pidatonya saat deklarasi dukungan alumni Perguruan Tinggi di Indonesia, di TMII, Jakarta Timur, Sabtu (26/1).
Prabowo mengatakan permintaannya agar pemerintah tidak membuka keran impor malah dibalas dengan pernyataan yang tidak pantas dan tidak mendukung kedaulatan.
“Dia katakan ke saya, Pak Prabowo kalau petani Veitnam lebih efisien dari petani Indonesia ya kita tidak bisa. Untuk apa kita membela petani Indonesia,” tutur Prabowo menirukan jawaban si menteri.
Prabowo tertegun mendengar jawaban seorang doktor ahli ekonomi tersebut dan hilang seketika rasa hormat Prabowo kepadanya.
“Saya terbengong, saya lihat mukanya, saya lihat tampangnya. Langsung saya tidak hormat dengan gelar doktor yang dia pakai,” ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, percuma saja menyandang gelar doktor jika tidak mau melindungi rakyat.
“Demi Allah dia katakan itu,” ucap Prabowo meyakinkan.
Padahal, lanjut Prabowo, jika petani Indonesia tidak efisien seharusnya dibantu bukan malah ditinggalkan.
“Kalau petani Veitnam lebih efiesien dari petani Indonesia, kita bantu suapaya dia punya teknologi, itu pemerintah yang benar, itu pemimpin yang benar,” pungkasnya.
Baca sumber
Komentar
Posting Komentar