Vokalis Jamrud Krisyanto ikut jadi Korban Tsunami di Banten, Begini Kondisinya Sekarang



Beberapa artis menjadi korban tsunami Banten pada Sabtu (22/12) malam.

Selain anggota grup band Seventeen, termasuk sang vokalis Ifan Seventeen, dan pembawa acara-pelawak AA Jimmy, vokalis Jamrud Krisyanto juga merasakan terjangannya.

Untungnya, seperti dilaporkan Tribunnews.com, Krisyanto dikabarkan selamat.

Keberadaan Krisyanto di sekitar lokasi kejadian karena dia sedang liburan di rumah orangtuanya di kawasan Carita, Pandeglang, Banten.

Dalam sebuah pesan yang beredar di WhatsApp, laki-laki berjambang itu mengaku sempat lari ke dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

“Aku ngungsi ke dataran tinggi, brader. Aku sekarang di rumah ortu sudah tiga hari di Carita," katanya.

Krisyanto juga menceritakan bagaimaan orang-orang di sana lari berhamburan dan mencari tempat aman saat air laut itu datang.

“Kejadiannya jam 9 malam ombak tsunaminya, orang pada berlarian sambil teriak 'air pasang'," tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa masyarakat di sana telah dievakuasi ke dataran yang lebih tinggi.

"Satu kampung mengungsi semua ke dataran yang lebih tinggi, brader," tutupnya.

Seperti dilaporkan Suar.ID sebelumnya, jumlah korban akibat tsunami di Banten terus bertambah.

Berdasar laporan terbaru yang disampaikan Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu pukul 13.00 WIB korban jiwa akibat tsunami mencapai 168 orang.

Sementara 745 orang luka-luka, kemudian 30 orang hilang, kerusakan rumah mencapai 558, 9 unit hotel rusak parah, 60 warung kuilner, dan 350 kapal dan perahu juga rusak.

Kerugian terbesar ada di tiga tempat yakni Pandeglang, Serang, dan Kabuapten Lampung.

Data ini merupakan data sementara dan diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua daerah terdampak berhasil di data.

Tsunami yang terjadi di Selat Sunda ini merupakan erupsi dari anak Gunung Krakatau.

Sabtu (22/12) pukul 21.03 WIB, BMKG mencatat erupsi gunung anak Krakatau.

Berdasarkan ciri gelombangnya, tsunami yang terjadi kali ini mirip dengan yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah lalu.

"Periodenya (periode gelombang) pendek-pendek," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Baca sumbernya

Komentar