Tapi ternyata, ucapan Jokowi itu malah bikin 'geram' kubu Prabowo. Tak ayal kubu Prabowo pun mengeluarkan komentar balik untuk ucapan Jokowi. Berikut ulasannya:
1. Ucapkan Tabok
Selama empat tahun memimpin, Presiden Jokowi selalu dikaitkan dengan PKI. Dia dituding keturunan dan juga aktivis PKI. Jokowi tak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya atas tudingan-tudingan itu. Dia menyatakan bakal mencari siapa yang menyebar isu bohong tersebut.
"Ini yang kadang-kadang haduh. Mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul. Saya ini sudah 4 tahun digini-giniin. Sabar, sabar ya Allah, sabar, sabar. Tapi sekarang saya berbicara karena jangan sampai ada 9 juta orang percaya terhadap berita-berita begini," kata Jokowi.
2. Jokowi Disebut Kompor
Sebagai presiden, Jokowi dinilai tak pantas sering mengucapkan kata-kata yang bikin situasi politik jadi panas. Di tahun politik ini, kata-kata Jokowi itu malah membuat masyarakat khawatir. Padahal harusnya masyarakat riang gembira menyambut pemilu 2019.
"Ini mengagetkan, bahwa terus terang dalam beberapa minggu ini yang bikin situasi politik panas itu Pak Jokowi. Pak Jokowi lah yang bikin kompor saat ini sehingga politik jadi panas dan gaduh," ujar Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade.
3. Soal Politikus Sontoloyo
Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi sempat mengungkapkan kekesalannya, lantaran rencana penganggaran Dana Kelurahan banyak menuai kritikan, khususnya para politikus. Mantan wali kota Solo itu, spontan menyebut banyak politikus sontoloyo karena niat baiknya selalu dipermasalahkan.
"Hati-hati banyak politikus baik-baik tapi banyak juga politikus sontoloyo. Kita lihat mana yang bener mana yang enggak betul. Kita lihat jangan sampai dibawa oleh politikus-politikus hanya untuk kepentingan sesaat, memudarkan kesatuan persatuan dan persaudaraan kita," ujar Jokowi.
4. Jokowi Dibilang Tak Bisa Kontrol Diri
Kubu Prabowo Subianto-Sandi geram dengan ucapan Presiden Jokowi yang bikin panas situasi politik. Kubu Prabowo-Sandi menganggap Jokowi tak bisa menahan diri sehingga keluar diksi itu.
"Jadi justru menunjukkan bagi saya, kalau pak Jokowi nyebut beliau nggak bisa nahan lagi, menunjukkan secara psikologis memang beliau berhadapan dengan masalah kontrol diri yang lemah," kata koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Baca Sumbernya
Komentar
Posting Komentar